Tuesday, October 2, 2012

3000 SM

Mesir kuno, 3000 SM, adalah peradaban tua yang besar dan maju. Sebagai sebuah tatanan masyarakat dan kebudayaan, Mesir kuno menjadi saksi sebuah peradaban yang telah mengenal cara berpakaian, membuat struktur bangunan, baca, tulis, dengan tatanan ekonomi dan politik yang mapan. Peradaban yg mengenal sistem irigasi, perladangan, pertanian telah menjadikan hasil pertanian menghasilkan surplus produksi untuk disimpan dan diperdagangkan. Mesir kuno tlah mengenal penambangan baik batu, besi, timah maupun emas, bahkan konstruksi, sampai abad ini pun setelah 5000 tahun lebih berlalu, manusia abad ini masih terkagum dengan pembangunan pyramid yang begitu megah, rumit dengan bahan dasar puluhan juta ton batu yang tersusun rapi menjulang ratusan meter keangkasa. Seiring dengan majunya perekonomian dampak dari perubahan ekonomi yang pesat, administrasi pemerintahan pun dapat mengelola ekonomi, politik, hukum dengan rapi. Sistem perpajakan, pengelolaan keuangan negara melalui pajak emas dan bahan pangan dan ternak menjadikan tata ekonomi, tata politik, militer dan hukum menjadi pemerintahan relatif stabil dibawah kekuasaan Firaun. Dokumentasi itu, tersimpan dg rapi baik dalam gambar, tulisan, makam, dan segala yang ada dalam pyramid. Bahkan legenda itu tidak mungkin hilang dalam ingatan kesejarahan, karena kitab-kitab suci menceritakan dengan lengkap baik itu dari kitab suci Islam, Kristen dan Yahudi. Penindasan Kaum Pagan Disisi terang Mesir Kuno sebagai peradaban yang besar dan maju, Negeri ini menyimpan kenangan sejarah yang kelam sebagai pusat penindasan, kezaliman, perbudakan bahkan negeri pagan terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Jejak genocide dan perbudakan terutama bangsa Yahudi dicatat dengan rapi pada dinding pyramid. Belum lagi dokumentasi Tuhan melalui kitab suci Taurat, Injil dan Al Quran menceritakan dengan rinci akan masalah ini. Tentang pembunuhan massal lelaki bangsa Yahudi yang akan menghancurkan kedigdayaan Firaun. Dalam setiap jejak sejarah kemegahan bangunan dan kedigdayaan ekonom, politik dibangun atas penindasan dan perbudakan yang tak ada bandingannya. Firaun, bukan hanya mengaku-ngaku sebagai Tuhan, Firaun-firaun mesir konon memang memiliki kekuatan supra natural yang luar biasa sehingga para Firaun yang didapatkan dari ritual, sesembahan dan energi Pyramid yang dibangun. Firaun adalah Tuhan Bangsa Mesir Firaun dalam egyptology adalah Tuhan bangsa mesir. Mitologi Raja sebagai Tuhan ini seperti yang tercatat dalam hyeroglip pada dinding, tembikar, maupun pahatan di Pyramid, Sphinx. Horus merupakan anak Dewa Isis dan Osiris. Setelah Osiris dibunuh oleh Set. Horus kemudian membalas dendam kepada Set dan membunuhnya, namun dalam pertarungan itu, Set mencungkil salah satu mata Horus sehingga Horus kemudian menjadi Tuhan bermata satu. Horus dilambangkan sebagai Tuhan yang menerangi dan melindungi bangsa mesir. Setiap Firaun yang masih hidup digambarkan sebagai Horus dimana dia merupakan penjelmaan dari Dewa-dewa/Tuhan itu sendiri sehingga seluruh kekuasaan dan legitimasi mutlak berada ditangannya, sedangkan Firaun yang telah mati, digambarkan sebagai Osiris yang akan menitiskan Horus baru pada setiap peradaban mesir. Sumber kekuatan dan kekuasaan serta peradaban berada dibawah kekuasaannya berada dalam kekuatan Horus. Ketuhanan Firaun inilah yang memperluas dan menghegemoni peradaban ini menjadi begitu congkak dan menindas. Dan menjadi alat bagi Firaun Mesir untuk memperbudak seluruh peradaban yang berada dibawah pengaruh kekuasaannya. Sebagai sebuah keyakinan publik yang dilembagakan, mitos ini telah menciptakan sebuah peradaban yang besar dimana kaum pagan mencapai puncak keemasan pertamanya, yang dalam bahasa agama , kaum pagan ini para penyembah iblis mitos para Dewa dan Tuhan Mereka simbol-simbol alam dan hewan. Karena energi dan segala kekuatan yang berada dibelakangnya bersumber pada Iblis. Sehingga sebagai sebuah kebudayaan dan peradaban seluruh tingkah coraknya seluruhnya peradaban yang menentang Tuhan dengan segala kekuasaan baik itu perintah dan larangannNYA. Karena seluruh Firaun mesir menjadi jelmaan Horus didunia, maka Tuhan Mata Satu inilah yang kemudian menjadi simbol tertinggi dari Dewa Tertinggi dari seluruh Firaun mesir. Sebagai Tuhan, Juru Selamat, yang akan datang kembali sebagai Raja yang akan memimpin seluruh peradaban manusia yang akan terus bereproduksi. Sampai dengan hari ini mitologi ini didaur ulang banyak peradaban diberbagai belahan dunia, bahkan sampai dengan hari ini. Tuhan Mata Satu inilah yang dinantikan oleh para penyembah Iblis yang disiapkan tahtanya. Kelompok Pagan Kuno yang mendaur ulangnya, sampai dg peradaban modern ini bervolusi menjadi yang paling terkenal dan besar adalah Freemasonry, Illmuminati dan Zionisme yang kesemuanya memiliki akar teologi yang sama dengan Mesir Kuno. PYRAMID ENERGI ROH DAN IBLIS KEKUATAN FIRAUN Pyramid dengan segala dimensinya mengandung misteri yang sampai hari ini terus menjadi curahan perhatian masyarakat dunia, baik itu pelancong, ilmuwan, sejarawan, teolog, Insinyur, seniman, dukun, berkunjung sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Sebagai sebuah hasil dari sebuah peradaban dan kebudayaan, Pyramid adalah manifestasi dari sebuah cara pandang keilmuan, seni, tatanan sosial, politik, ekonomi, hukum, yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, bahkan keyakinan ketuhanannya pada masanya. Piramida dibangun sebagai makam bagi dinasti keempat Mesir Firaun Khufu dan dibangun selama periode paling tidak 20 tahun. Khufu wazir , Hemon , atau Hemiunu , diyakini oleh beberapa orang sebagai arsitek dari Piramida Agung yang didalam Al-Quran dipanggil dengan sebutan Hamman. Hamman sebagai kepercayaan Firaun merancang dan membangun Pyramid ini untuk membuktikan bahwa tidak ada kekuatan dan Tuhan selain Tuhan Mesir yaitu Firaun yg adalah penjelmaan dari Dewa Horus yang pada saat itu menjadi Musuh Nabi Musa. Hamman membangun Pyramid Giza, Diperkirakan, pada konstruksi, Piramida Agung awalnya 280 Mesir hasta tinggi, 146,5 meter (480,6 kaki) tetapi karena erosi dan tidak adanya yang pyramidion , tinggi saat ini adalah 138,8 meter (455,4 kaki). Setiap sisi dasar kerajaan hasta 440, 230.4 meter (755,9 kaki) panjang. Sebuah hasta kerajaan tindakan 0,524 meter. Massa piramida diperkirakan mencapai 5,9 juta ton . Volume, termasuk bukit internal, kira-kira 2.500.000 meter kubik. Berdasarkan perkiraan tersebut, bangunan ini dalam 20 tahun akan melibatkan sekitar 800 ton memasang batu setiap hari. Demikian pula, karena terdiri dari 2,3 juta blok diperkirakan, menyelesaikan bangunan dalam 20 tahun akan melibatkan bergerak rata-rata lebih dari 12 dari blok ke tempatnya setiap jam, hari dan malam. Keakuratan piramid pengerjaan adalah sedemikian rupa sehingga keempat sisi dasar memiliki kesalahan rata-rata hanya 58 milimeter panjangnya. dasar adalah horizontal dan rata dalam waktu 21 mm. Sisi dari dasar persegi berkaitan erat dengan empat poin kardinal kompas (dalam waktu 4 menit busur ) berdasarkan utara yang benar , bukan utara magnetik , dan dasar selesai adalah kuadrat untuk kesalahan sudut rata-rata hanya 12 detik busur . Pembangunan Pyramid ini tampaknya telah direncanakan begitu sempurna, sampai dengan 3800 tahun, bangunan ini menjadi bangunan yang terbesar dan tersempurna yang pernah dibuat oleh peradaban manusia. Bila saja kita coba berandai-andai, bangunan ini tujuan pembuatannya hanya menjadi suatu nisan untuk mengubur para firaun tanpa ada tujuan lain , maka bangunan ini akan menjadi sebuah bangunan yang justru tidak memiliki tujuan yang signifikan bila dibandingkan dengan kerumitan, lama pengerjaan serta ratusan ribu pekerja yang dilibatkan dalam pengerjaannya. Alih-alih uang yang tidak sedikit dikeluarkan untuk pengerjaan dan penyelesaiannya. Karena projek ini menghabiskan seluruh waktu dan sumber daya dinasti. Jika saja hanya menjadi sebuah kuburan/makam. Pertanyaanya justru adalah, mengapa justru Istana para Firaun yang akan dinikmati oleh nya dan simbol kekuasannya justru tidak mendapatkan perhatian menjadi sebuah mega projek seperti pengerjaan pembuatan pyramids yang konon pembangunannya paling tidak memakan waktu 20 s.d 80 tahun? Mencoba mentafsirkan logika politik peradaban manusia tentang sebuah kekuasaan, kekuasaan akan cenderung akan diperkuat dan diperluas pengaruhnya ditengah rakyat dan untuk menghadapi segala ancaman yang meruntuhkan sebuah kekuasaan, serta menjadi sumber kekuasaan menghegemonik, maka pyramids bisa kita artikan sebagai sebuah simbol kekuatan magis untuk memperkuat kekuasaan itu sendiri dan memperlemah segala kekuatan lain yang mengancam keberadaan sebuah rejim kekuasaan. Yang tidak kalah pentingnya adalah pyramids menjadi sebuah kekuataan mengendalikan rakyat dan memperkuat perbudakan atasnya untuk tunduk dan patuh pada simbol kedigdayaan sebuah kekuasaan. Karena Firaun adalah Tuhan bangsa mesir penjelmaan Horus, pelindung dan cahaya bagi peradaban mesir, sebagai Tuhan, kekuasaan magis dan simbolnya mesti dibangun untuk mereproduksi kekuasaan tidak jatuh ke tangan selain Horus, karena ketika Firaun mati ia akan tetap hidup menjadi Osiris yang bertugas mereproduksi Horus terus menerus sebagai Tuhan bangsa mesir berikutnya dan reproduksi Horus berada didalam Pyramids sebagai simbolnya dan bukan berada didalam Istana. Itu salah satu alasan penting memahami logika pembangunan pyramids giza yang sampai hari ini pun tetap menjadi sebuah misteri besar tentang bagaimana sebuah peradaban kuno mampu membangun bangunan begitu megah dengan tingkat presisi kesempurnaan pembangunannya, padahal ilmu matematika dan ilmu konstruksi saat itu masih merupakan peradaban tua, bahkan ahli fisika, konstruksi hari ini pun masih tergagap-gagap untuk membuat salah satu nya dizaman ini. Betapa pentingnya arti Pyramids ini bagi Firaun, bukti sejarah mencatat, dalam pembangunan pyramid mesir, jutaan manusia dikorbankan menjadi budak dalam membangunnya, selain itu tidak sedikit pula yang mati terkorbankan dalam pembangunannya. Ini adalah salah satu penindasan terhadap manusia dan kemanusiaan yang terbesar dalam kesejarahan peradaban manusia. Sementara, Peradaban Pagan atau penyembah dewa-dewa, adalah peradaban setanisme dimana kekuasaan dalam kendali Iblis, yang menyesatkan manusia melalui penzaliman, perbudakan, penindasan, seks bebas dan segala perilaku menyimpang perlambang sebuah peradaban sesat dibawah pengaruh kekuasaan tyrant. Dengan mencari informasi dari berbagai literatur, mengumpulkannya, menggabungkan, serta mempertentangkan antar data untuk mencari tahu tentang Tujuan Pyramids didirikan dan energi serta kekuatan supranatural yeng dialirkan dari Pyramids ini. Konon, Firaun Mesir pengakuannya sebagai Tuhan bukan hanya disebabkan oleh mitologi yang dikembangkan dan dikuatkan keseluruh daerah sepanjang aliran sungai Nil, namun Firaun memiliki kesaktian yang bahkan dapat menghidupkan dan mematikan. Energi Pyramids Dalam beberapa web, kami menemukan pyramids mampu menghasilkan energi, bagi sebagaian pagan menganggapnya sebagai energi supranatural. “What effect pyramid power is creating? The pyramid energy can create different effects. Mostly if it is properly used it is providing positive effect on living creatures or objects. If an object is placed in the pyramid after a period of time they are being affected by the energy of the pyramid. The blunt razor will become sharp again. The fruit taken green from the tree will become ripe. Fruit left inside pyramid will dehydrate gradually and will be preserved naturally, while the same fruit left outside pyramid will decay and rotten. Food and water treated by the pyramid power will be energized and will have higher biological value. Trees in the pyramid will grow faster and get bigger if they are placed within the pyramid. The water treated in the pyramid can be used for healing, thanks to the energy of pyramids. People having time spent in the pyramid will feel energized and refreshed, or even healed over period of time. Meditation in the pyramid can bring more intensive experiences than that outside the pyramid.” (http://www.my-introspective.com/MyEnergy/3.1.SecretEnergyOfPyramids.htm) Sebagian mangakui, pyramids mampu mereproduksi energi, pisau cukur bisa tetap tajam bila diletakkan dalam pyramids, bahan makanan ditempatkan disana akan jauh lebih segar. Bahkan bermeditasi didalam pyramids akan mampu menyerap seluruh siklus energi bukan saja membuat hidup akan jauh tampak awet muda, segar lebih dari itu bisa saja mereka yang secara terus menerus bermeditasi didalam pyramids akan memiliki kekuatan supranatural yang luar biasa. Jadi tidak heran Firaun mengaku bahwa tiada kekuatan yang lebih kuat dari kekuatannya, karena para raja mesir ini terus menerus bersemedi dan memperbaiki metode untuk memaksimalkan reproduksi energi pyramids berabad-abad. Bahkan Pyramid Giza atau Pyramids Khufu yang dibangun menjadi Pyramids yang terbesar oleh Arsiteknya Hamman adalah kecongkakan Firaun untuk membangun sebuah tempat peribadatan, semedi dan penyembahan untuk dirinya melalui sehingga melalui bangunan yang super besar/agung, rumit dan sempurna itu Firaun berambisi untuk menyerap seluruh energi hasil siklus energi yang dihasilkan oleh Pyramids hingga dia benar-menjadi jadi Tuhan mesir dan berkuasa selama-lamanya. Pyramids juga berfungsi tempat Firaun berkomunikasi lintas dimensi yaitu antara dirinya dengan alam roh atau setan dan iblis. Diceritakan hal ini baik didalam Alquran, Taurat , maupun Injil dengan sangat rinci, selain itupun dalam dihieroglif dokumentasi mesir kuno pun terdapat dengan jelas menceritakan, Firaun bermimpi mengetahui bahwa penindasannya terhadap bangsa Yahudi khususnya pada suatu saatnya nanti akan mendapatkan perlawanan dari budaknya tersebut. Firaun memiliki kekuatan supranatural yang bisa dikatakan luar biasa, bahkan bisa dalam saat-saat tertentu, mampu membaca/visi tentang masa depan yang baik yang dilakukan dengan melakukan bermeditasi, ritual, sesembahan didalam Pyramids. Pyramids menjadi pusat spiritualitas Firaun dan Elite Mesir untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari dunia dengan melakukan dialog lintas dimensi ke alam gaib yang dalam hal ini, dialog dilakukan dengan Sang Master yaitu Iblis/Setan yang menampakkan diri secara langsung kepada Elite tersebut kemudian memberikan petunjuk tentang apa dan bagaimana sistem yang harus dibangun. Simbol-simbol spiritual/gaib tercermin dalam seluruh ornamen, struktur bangunan, cara berpakaian sang Firaun. Dapat kita lihat mahkota Firaun berbentuk Ular Cobra, Cemeti, dan Patung Kepala Singa adalah dimensi gaib gambaran pencerahan pencerminan Sang Master/Iblis dalam dialog lintas dimensi yang dilakukannya. Atau Horus yang dilambangkan sebagai burung rajawali yang bermata satu, ini mencerminkan penampakan Sang Master yang membimbing Firaun dalam menjalankan kekuasaannya dalan dialog lintas dimensi yang dilakukannya. Sehingga Firaun, dan Elite Kekuasaan Mesir dapat mendapatkan informasi gaib langsung dari Sang Master seperti apa sebuah peradaban akan dibuat dan dijalankan. Jejak-jejak itu masih dapat disaksikan oleh peradaban masa ini di bangunan kuno peninggalan Firaun. Alesyter Crowley Master Setanisme dunia modern menjelaskan dengan rinci pyramids mesir adalah tempat pemujaan setan bagi pengikutnya dalam setiap zaman. yang dapat anda tonton dalam karkoons film berikut. Dialog dan energi gaib setan dapat direproduksi mereka yang bermeditasi dan melakukan ritual persembahan kepada Sang Master yaitu Iblis. Pyramids dan Mimpi Firaun Firaun bermimpi Mesir terbakar dan penduduknya mati, kecuali kaum Israel, sedangkan paranormalnya mengatakan kekuasaan Fir’aun akan jatuh ke tangan seorang laki-laki dari bangsa Israel. Setelahnya Firaun memanggil Imam Mesir untuk mentafsirkan mimpinya. Yang akhirnya memerintahkan tentara kerajaannya untuk membunuh semua bayi laki-laki terutama keturunan bangsa mesir. Pengetahuan akan terjadi itu pun diketahui oleh Firaun berkat bersemedi di pyramid. Sehingga Firaun mengumpulkan Elite kekuasaan dan melakukan antisipasi terhadap apa yang akan terjadi tersebut yaitu salah satu cara nya adalah dengan membunuh semua bayi laki-laki terutama keturunan Yahudi yang akan menghancurkan kekuasaannya. Sebagai pusat kebudayaan dan peradaban mesir, pyramids harus kita letakkan sebagai titik sentral bagi tata kehidupannya. Dimana sistem pemerintahan, politik, ekonomi, seni, pengetahuan adalah hasil dari pemujaan pyramids dalam segala dimensinya. Sebagai wadah pemujaan Tuhan Horus, Tuhan Mata Satu sebagai Cahaya dan pelindung bangsa Mesir. Memberikan takhta kepada Raja Mesir menjadi titisannya untuk memerintah manusia melalui altar pyramids. Kedigdayaan pemerintahan yang berdasarkan Dewa-dewa ini dalam Agama monoteisme sebagai aliran sesat yang bersumber dari Setan yang Terkutuk yang bukan hanya ingin menyesatkan manusia tetapi juga menjadikan manusia untuk menyembahnya dan menjadi bala tentaranya. Dengan Imbalan yang diberikan oleh Iblis adalah Takhta, Harta, dan Kesesangan Dunia. Mesir adalah bukti peradaban besar pertama terbesar dimana Iblis berkuasa atas peradaban manusia, dimana wakilnya dimuka bumi adalah sekelompok elite saat itu adalah tokoh-tokohnya adalah Firaun sebagai Penguasa, Imam/Dukun sebagai penasihat kerajaan, Hamman sebagai Intelektual Qarun sebagai Pemilik Modal dan Samiri sebagai Nabi Palsu. Yang semuanya menjadi bala tentara iblis dari pusat kekuasannya di Pyramids. Yang memberikan mereka segala kesenagnan duniawi namun merusak seluruh tatanan kehidupan kemanusiaan secara keseluruhan. Kebenaran tentang penenggelaman Firaun ini dijelaskan dengan baik di Taurat, Injil namun Al Quran menjelaskan dengan rinci untuk menjadi bukti akan peristiwa itu sampai dengan hari ini. ”Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS Yunus: 92). Pada Tahun 1898, mayat Firaun diketemukan dalam keadaan msh keadaan dapat dikenali meskipun peristiwa itu telah terjadi lebih dari 5000 tahun (http://quran.al-shia.org/id/lib/006/02.htm). Penelitian atas Jasad FIraun itu menimbulkan keheranan penelitinya, Prof. Bucaile. Setelah kurum waktu lebih dari 5000 tahun dan jasadnya telah bercampur air garam jasad itu masih bisa dikenali. Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan! Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet. Penemuan tersebut masih menyisakan sebuah pertanyaan dalam kepala sang profesor. Bagaimana jasad tersebut bisa lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal dia dikeluarkan dari laut? (baca: http://quran.al-shia.org/id/lib/006/02.htm) Mesir dan Pyramids Sebagai Reproduksi Pagan setiap Generasi Manusia Setelah dihancurkan oleh Nabi Musa, Baik itu Firaun, Qarun, Hamman. Dan ditenggelamkan Allah Swt ke Laut Merah, bukan berarti dunia pagan ini berhenti. Kerajaan Iblis/Pagan bermutasi dan berpindah dari Mesir dan Menyebar keseluruh belahan dunia, yang terbesar setelah nya adalah Babilonia, Asyiria, setelah Dihancurkan Allah Swt, kemudia berpindah ke Romawi yang kemudian dihancurkan oleh Rasulullah. Sampai hari ini pun golongan penyembah setan ini masih berkuasa dan membuat kezaliman terus menerus kepada ummat manusia. Yang hari ini diwakili oleh kelompok Illuminati, Freemasonry dan Zionisme. Dunia pagan dari awalnya yang terbesar dicatat sejarah adalah masa Firaun sampai dengan sekarang, terus bereproduksi dari zaman ke zaman sampai dengan akhir zaman. Baik itu mereka mengenalkan diri dalam bentuk pyramid, mata satu, atau simbol-simbol yang ditampilkan oleh Firaun 3000 tahun sebelum masehi. Persis sama simbol-simbol yang ditampilkan dan disembah seperti apa yang dilakukan oleh Firaun dan peradabannya, yang hal itu mungkin akan kita bahas pada kesempatan mendatang.
READ MORE - 3000 SM
READ MORE - 3000 SM

kifarah

Sembahyang lima waktu akan menjadi kifarah kepada dosa-dosa yang dilakukan diantara kedua sembahyang tersebut. Iaitu dari satu sembahyang ke sembahyang lain jika melakukan dosa-dosa kecil akan terampun berkat sembahyangnya. Kemudian baginda Rasullullah SAW bersabda: Tidakkah kamu lihat kalau seorang yang bekerja disebuah kilang akan terdapat lima buah anak sungai yang mengalir dihadapan rumahnya. Apabila dia bekerja sudah pasti dipenuhi dengan kotoran, debu atau peluhnya dan setiap kali dia berlalu disungai tersebut dia akan mandi didalamnya. Adakah terdapat kotoran-kotoran lagi? Begitulah juga halnya dengan sembahyang yang mana dengan doa dan istighfarnya diampuni dosa-dosanya yang lalu dengan berkat sembahyangnya. " (HR. Bazzar, Tabrani) Dari Abdullah ibn Qurtd r.a meriwayatkan bahawa Rasullullah SAW bersabda : " Perkara pertama yang akan dihisab bagi seorang hamba pada hari Kiamat ialah sembahyang. Sekiranya sembahyangnya baik, maka amalan-amalan yang lain akan diterima dan jika sembahyangnya rosak, maka semua amalan-amalan yang lain akan rosak. " (HR. Tabrani, Targhib) Abu-Laits berkata: " 

Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus melazimi (membiasakan diri) empat dan meninggalkan empat iaitu: 
 1. Menjaga sembahyang lima waktu 
 2. Banyak bersedekah 
 3. Banyak membaca al-quran  
4. Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)  Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. 

Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah: 
 1. Dusta 
 2. Khianat 
 3. Mengadu domba 
4. Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: " Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.) " Riwayat daripada Ibnu Umar Radhiallahu 'anhuma, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Maksudnya: " Sesungguhnya apabila seseorang kamu meninggal dunia akan dibentangkan kepadanya tempat duduk pada waktu pagi dan petang. Sekiranya dia ahli syurga maka dia penghuni ahli syurga dan sekiranya dia ahli neraka maka dia adalah penghuni ahli neraka. Lalu dikatakan kepadanya: " Inilah tempat dudukmu sehingga Allah membangkitkan engkau semula di hari Kiamat. " (HR. Bukhari)
READ MORE - kifarah
READ MORE - kifarah

Hikmah

Hikmah yang bisa di buat pelajaran dari qishoh keidupan nabi adam aadalah taubat, karena denga taubat kedurhakaan atau dosa-dasa yang perna di lakukan sorang hamba bisa di maafkan aoleh Allah swt sebagaimana ijtihadnya nabi adam yang salah denga memakan buah yang telah dilarang oleh Allah, kemudian nabi adam taubat kembali pada Allah Sebagai mahluk ciptaan allah swt yang lemah, manusia di ciptakan denga kepribadian yang tidak bisa lepas dari lupa dan salah. Kedua-duanya baik lupa maupun salah merupakan sifat yang pada dasarnya selalu melekat pada diri seorang manusia, hanya saja keduanya mampu di hindari atau setiknya di minimalisirkan dengan cara manusia selalu mengedepankan akal sehatnya, selalu mengingat pada sifat ilmunya allah swt. sehingga mereka bisa mengontrol terhadap segala bentuk tindakannya Jika manusia dalam satu kesempatan ia lupa terhadap sesuatru yang telah menjadi rutinitas akan sesuatu yang telah menjadi kalender hariaannya, itu di sebabkan karena akal sehatnya baru dalam keadaan tidak aktif, akal sehatnya baru eror karena terkontaminasi denga pemikiran-pemikiran yang mungkin sedikit banyak memberatkan pada dirinya, sehingga akal yang sebagai penggerak atas tindakannya bekerja tanpa optimal dan hasilnya akan tidak memuaskan, atau penyebab lainnya yang memang pada saat itu akal benar-benar tidak aktif seperti saat tidur gila dll Di saat manusia dalam keadaan tidur akalnya menjadi tertutup seiring dengan tertutupnya mata dan hilangnya kesadaran,karena mata merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengoptimalkan akal dalam berfikir dan juga mata merupakan power untuk meneghidupkan akal. Jika mata menjadi tertutup dan telah tidak aktif maka akalpun akan menjadi tertutup pula, kecuali jika keberadaan mata tidak ada pengaruh nya dengan akal, seperti orang buta karena mereka punya mata hati yang itun sebagai penggerak gerak dan kerjanya akal. Ketika kesadaran seseorang benar-benar hilang seperti saat seseorang dalam keadaan gila, itu akalnya bukan lagi tertutup namun akalnya benar-benar mati ia akan melakukan suatu tindakan yang tidak terarah sebagaimana makhluk yang diciptakan tanpa diberi akal, hal yang demikian itu bisa saja terpengaruh oleh kondisi akal yang sering terserang oleh berbagai bentuk permasalahan berat sehiongga kualitas akal tidak mampu untuk menerima dan tidak memadai, atau bisa saja akal itu belum siap untuk dioperasikan namun dipaksakan untuk bekerja. Namun perlu diingat bahwa itu semua merupakan Qhodho’ dan Qhodar Allah hal-hal yang seperti diatas hanya sebatas penyebab bukan yang membuat. Kelalaian manusia maupun keslahan jika tumbuh bukan dari kesngajaan itu tidak apa-apa artiya tidak ada sanksinya, namun jika itu terjadi karena unsur keteledoran dan kesengajaan maka ghodhob allah lah yang akan ,menjadi sanksinya, nabi bersabda رفع عن امتى الخطاء والنسيان ومااستكرهوا عليه Artinya” dihilangkan ( di maafkan dosanya) dari ummatku yaitu, salah, lupa, dan suatu yang di paksakan untuk dia” Belajar dari kesalahan yang telah di lakukan, manusia mestinya bisa mengambil hikmahnya dan menjadikan itu semua sebagai pelajaran penting agar tidak terjerumus lagi dalam kesalahan, sebagaimana apa yang telah di alami oleh Nabiyullah Adam as. begitu ijtihadnya salah lalu beliau tobat tidak kembali pada kesalahan yang sama dan juga kisah-kisah kekasih Allah swt yang lain Seiring bertambahnya usia , akal manusia juga akan semakin berkembang dan bertambah dewasa dalam menghadapi segala permasalahan yang merintangi. Disaping juga kedewasaan akal juga bisa terbentuk dengan adanya usaha kearah situ. Kedewasaan bisa terbentuk sesuai dengan lingkungan dimana seseorang hidup. Entah itu factor keluarga, teman dekat bermain, lingkungan tetangga dll. Dan kedewasaan muncul juga karena seringnya seorang dihadapkan dalam berbagai permasalahan sehingga dengan banyaknya permasalahan ia akan semakin berpengalaman dan akalnya akan berkembang dan ia tahu caranya menghadapi berbagai permasalahan yang menimpa pada dirinya. Kaitannya dengan kesalahan yang dilakukan manusia, taubat merupakan solusi terbaik bagi pecandu pelaku ma’siat dan perlaku kesalahan-kesalahan karena taubat adalah cara untuk peluburan diri dari kotoran-kotoran dosa dan juga merupakan jalan menuju kembali pada fitrah manusia yaitu fitrah suci dan terhindar dari segala dosa sebagaimana hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim : ما من مولودالا يولدعلى الفتره “ tiada manusia yang dilahirkan kecuali di lahirkan atas fitrah ( suci dan tidak berdosa)” Awal manusia diciptakan oleh Allah adalah dalam keadaan suci terlepas dari dosa, dan nanti jika suatu saat mereka menjadi hina itu karena ia telah ternoda dengan kotoran-kotoran dosa yang telah dilakukan untuk mengembalikan kesucian manusia. Allah swt memerintahkan pada semua pelaku ma’siat untuk kembali pada jalan Allah swt denga acara taubat sebagaimana yang telah Allah perintahkan pada orang tua manusia yaitu nabi Adam as Allah berfirman: يا ايها الذين امنوا تو بوا الى الله توبة نصوحا Artinya” wahai orang-orang yang beriman taubatlah kalian semua kepada Allah swt dengan taubat yang Nashuha” Sahabat umar bin khottab di Tanya tentang ma’na taubat Nashuha beliau menjawab “ taubat Nashuha yaitu apabila seseorang melakukan dosa tidak akan mengulangi dosa untuk selama-lamanya” sahabat Abdullah bin Abbas juga pernah ditanya tentang ma’na taubat Nashuha beliau lalu meriwayatkan sabda Nabi Muhammad saw bahwa ma’na taubat nasuha yaitu: Rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya dalam hati atas tindakan ma’siat yang telah di lakukan Mengucapkan istighfar minta ampun pada Allah swt dalam lisan Anggota tubuhnya tidak digunakan untuk mengulangi dosa-dosa yang pernah dilakukan untuk selama-lamanya dalam surat ali-imron ayat 135-136 Allah berfirman: والذين اذ1فعلوا فاحشة او ظلمواانفسهم ذكروا الله فااستغفروا لذنوبهم ومن يغفرالذنوب الا الله ولم يصروا على مافعلوا وهم يعلمون اولئك جزاؤهم مغفرة من ربهم وجنات تجرى من تحتها الانهارخالد ين فيها Artinya” orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri mereka ingat Allah, selalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah…? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui, mereka itu balasannya ialah ampunan dari tuhan mereka, dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baiknya orang yang beramal” Dalam ayat di atas di jelaskan bahwa pelaku ma’siat di wajibkan untuk meminta ampun pada Allah dan selalu ingat pada Allah karena tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Allah yang menciptakan dosa-dosa, secara jelasnya dari ayat di atas bias ditarik kesimpulan: Pelaku ma’siat wajib minta ampunan kepada Allah dalam lisannya Anggota badannya tidak di gunakan lagi untuk melakukan kesalahan-kesalahan Akan mendapat balasan pahala dari Allah jika pelaku ma’siat mau melakukan saran-saran Allah di atas Dalam surat an-nisa’ayat 17-18 Allah juga berfirman: انما التوبة على الله للذين يعملون السيئات بجهالة ثم يتوبون من قريب فاولئك يتوب الله عليهم وكان الله عليما حكيما وليست التوبةللذين يعملون السيئات حتي اذا حضراحدهم الموت قال انى تبت الان ولاالذين يموتون وهم كفار اولئك اعتدنا لهم عذابا اليما Artinya” sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubatnya orang-orang yang mengejarkan kejahatan lantaran keberadaan yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang di terima Allah taubatnya, dan Allah maha mengetahui lagi maha bijak, dan tidaklah taubat itu di terima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan( barulah ia berkata sesungguhnya saya taubat sekarang dan tidak pula di terima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam keadaan kekafiran bagi orang-orang itu telah kami (Allah) sediakan sikasaan yang pedih” Dan ayat ini juga bisa di ambil kesimpulan: Pelaku ma’siat haruslah bertaubat pada Allah Taubat di lakukan seketika artinya tidak di tunda-tunda Allah menerima taubatnya orang-orang yang tidak menunda-nunda dalam taubat Allah tidak menerima taubatnya orang yang dalam keadaan sekaratul maut Allah tidak menerima taubatnya orang-orang yang mati dalam keadaan kafir Nabi pernah bersabda yang di riwayatka Ibnu Umar yang di riwayatkan oleh At-turmudzi: ان الله تعالى يقبل تو بة العبد ما لم يغرغر Artinya” Sesunguhnya Allah swt menerima taubatnya hamba selagi belum waktu ghor-ghor ( nyawa berada di tenggorokan saat akan meninggSurat an-nisa’ ayat 109 dan ayat 116 Allah berfirman: 1)ومن يعمل سواء او يظلم نفسه ثم يستغفر الله يجد الله غفورا رحيما 2)ان الله لايغفر ان يشرك به ويغفر ما دون ذالك لمن يشاء ومن يشرك با الله فقد ضل ضلالا بعيدا Artinya” dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan pada Allah swt, niscaya dia mendapati Allah dzat maha pengampun lagi maha penyayang, Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan ( syirik) dengan dia, dan dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dia kehendaki, barang siapa mempersekutukan Allah maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” Kesimpula dari dua ayat di atas ialah: Pelaku ma’siat akan di ampuni dosanya jika mau minta ampun pada Allah Allah akan mengampuni segala dosa hambanya selagi bukan dosa syirik (menyekutukan Allah ) Pelaku syirik adalah sesat Allah berfirman dalam surat an-nur: وتوبوا الى الله جميعاايه المؤمنون لعلكم تفلحون Artinya” dan taubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman pada Allah supaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung” Dalan ayat lain Allah Swt juga berfirman yang artinya”dan Dia adalah dzat yang menerima taubat dari hamba-hambanya dan Dia memaafkan atas kejelekan-kejelekan(menghilangkan dosa-dosa kejelekan apabila mereka mau taubat) Sebagian ahli hikmah mengatakan seseorang bisa di katakana taubat apabila: Menahan lisannya dari ucapan-ucapan yang tidak benar seperti,ghibah ( membicarakan aib orang lain) bohong, namimah ( adu domba) Dalam hatinya tidak ada perasaan hasut ( iri) adawah ( permusuhan ) Menjauhi orang-orang yang ahli ma’siat dan tidak mau berteman dengan mereka Jiwanya selalu menyiapkan untuk menghabisi kematian dengan selalu minta ampunan allah, hatinya selalu ada penyesalan terhadap dosa-dosa yang di lakukan dan selalu berusaha mematuhi perintah Allah dan mencari ridho Allah swt. Nabi Muhamad saw bersabda: المستغفر باللسان المصر على الذنوب كاالمستهزء بربه Artinya” orang yang minta ampunan Allah dengan lisannya yang terus menerus melakukan dosa itu seperti halnya orang yang bercanda pada tuhannya” Jika manusia benar-benar mau taubat dan kembali pada Allah itu apabila ia telah melakukan dosa ia segera menyesali atas perbuatannya dan meminta ampun pada Allah dan tidak akan mengulangi perbuatannya, dan apabila sarat-sarat itu tidak di laksanakan maka sama halnya ia bermain-main dengan Allah swt, dan salahkan jika Allah menyiksanya dan ghodhob padanya, Rasulalloh saw bersabda yang di riwayatkan oleh Ali ra: مكتوب حول العرش قبل خلق ادم باربعة الاف سنة وانى لغفار لمن تاب وعمل صالحا Artinya” di tulis di sekelilinya ‘arsy sebelum terciptanya adam kira-kira 4000 tahun” dan sesungguhnya Aku ( Allah) sungguh dzat yang banyak mengampuni dosa bagi siapa saja yang mau bertaubat dan ber amal baik” Hadist ini menunjukkan bahwa siapa saja yang mau bertaubat dan minta ampunan Allah kemudian ia ber amal sholeh maka Allah swt akan mengampuni dasa-dosanya, kaitannya dengan ini Rosulalloh saw pernah bersabda yang di riwayatkan oleh Abu nu’aim: ان الحسنات يذهبن السيئات كما يذهب الماء الوسخ Artinya” Sesunguhnya kebaikan-kebaikan itu bisa menghilangkan( membersihkan) kejelekan-kejelekan sebagai mana air bisa menghilangkan kotoran” Dalam Al-qur’an Allah SWt juga menyebutkan: واقم الصلاة طرفي النهار وزلفا من اليل ام الحسنات يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكرين Allah swt berfirman yang artinya” dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan karena kebaikan itu bisa menghapus kejelekan” dan banyak lagi hadist-hadist yang menjelaskan tentang permasalahan seperti ini, diantaranya yaitu hadist Nabi: كل بنى ادم خطاء وخير الخطائين التوابون Artinya” semua anak cucu adam itu banyak berbuat salah ( dosa) dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang mau bertaubat” Nabi pernah bersabda bahwa Allah Swt bersabda”wahai hamba-hambaku kalian semua itu adalah makhluq yang berbuat dosa pada malam dan siag hari,dan Aku maha mengampuni dosa maka kalian semua mintalah ampunan padaKU Aku akan mengampuni”H R Bukhori dan Muslim. Allah swt berfirman: ان الله يحب التوا بين ويحب المتطهرين Artinya” sesungguhnya Allah swt itu mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang bersuci Abu Nuaim meriwayatkan hadis nabi bahwa “orang yang melakukan dosa dengan tertawa maka ia akan masuk neraka dangan menangis” imam Athobaroni dan iamam al Baihaqi meriwayatkan hadits nabi; التائب حبيب الله والتائب من الذنب كمن لا ذنب له Artinya” orang yang bertaubat itu adalah kekasih allah, dan orang yang bertaubat dari dosa itu bagaikan orang yang mempunyai dosa” Rosulalloh saw yang merupakan insan ma’shum( terjaga dari dosa ) beliau selalu meminta ampunan pada Allah dan selalu berbuat amal sholeh sebgai mana hadist beliau: والله اني لاستعفر الله و اتوب اليه من اليوم اكثر من سبعين مرة Artinya” Demi Allah sesungguhnya saya minta ampunan pada Allah dan bertaubat padaNYA dalam satu hari lebih dari 70 kali” Ibnu sunni yang membaca istighfar sebanyak 70 kali dalam satu meriwayatkan hadis dari ‘aisyah bahwa “orang hari maka ia tercatat bukan termasuk golongan orang-orang yang pembohong,dan barang siapa membaca istighfar dalam satu malam sebanyak 70 kali maka ia tergolong bukan termasuk orang-orang yang lupa” Dalam hadist lain Rosulullah juga bersabda yang di riwayatkan oleh Imam Atturmudzi dan Imam Addiya’: ليس شيئ احب الى الله من قطرتين قطرة دمع من خشية الله وقطرة دم تهراق في سبيل الله Artinya” tiada sesuatu yang lebih di cintai Allah dari dua tetesan yaitu tetesannnya air mata karena takut pada Allah dan tetesannya darah yang di alirkan dalam peperangan di jalan Allah” Sahabat Jabir ra meriwayatkan bahwa suatu hari datanglah seorang penduduk desa dan masuk di Masjidnya Rosulalloh saw lalu ia berdoa: اني استغفرك و اتوب اليه Artinya” sesungguhnya aku minta ampunan pada MU, dan aku bertaubat pada MU" kemudian orang itu bertakbir dan sholat, sehabis sholat Ali ra mendatanginya dan berkata wahai kamu ini sesungguhnya tergesa-gesanya lisan mengucapkan istighfar adalah taubatnya orang-orang yang bohong, dan taubatmu butuh di taubati lagi, lalu orang itu bertanya” wahai amirul mu’miniin apa itu taubatnya orang-orang yang benar? Ali menjawab taubat adalah nama bagi enam perkara yaitu: Rasa penyesalan terhadap kesalahan-kesalahan yang telah di lakukan Mengulangi ( I’adah ) pada kefarduan-kefarduan yang telah di sia-siakan (menjalankan kefarduan denga tidak sungguh-sungguh ) Mengembalikan barang-barang yang telah di dholimi pada yang memiliki Mendidik dan mengarahkan nafsu pada ketaatan Merasakan panasnya taat pada Allah seperti halnya merasakan manisnya melakukan ma’siat Menangis pada saat melakukan taat sebagai pengganti dari tertawa saat melakukan ma’siat Sangat sulit memang orang bisa menjalankan taubat yang memang benar-benar di katakan taubat,karna manusia selalu di kelilingi nafsu yang selalu menempeldalam diri anusia itu sendiri Allah swt berfirman pada nabi daud as: داود انين المذ نبين احب الي من صراخ العابدين يا Artinya” wahai daud rintihan orang yang melakukan dosa itu lebih aku cintai dari pada teriakkan-teriakannya orang yang beribadah” Surat wakhsyi untuk Rosulullah saw Wakhsyi merupakan orang yang membunuh paman Rosulullah saw yaitu Hamzah pada saat perang Uhud yaitu pada tahun 3 hijriyah yang kemudian mayat Hamzah di dekati seorang wanita kafir lalu perempuan itu membelah perut Hamzah dan mengambil hatinya lalu mengunyah-ngunyah,semoga Allah Swt mela’nati perempuan itu, Beberapa bulan / tahun kemudian wakhsyi ingin taubat dan masuk islam, waktu itu dia berada di Makkah dan Rosululloh Saw berada di Madinah lalu wakhsyi mengirim surat yang isinya: “sesungguhnya saya berkehendak untuk masuk islam namun islam telah mencegahku dengan adanya ayat al qur’yang telah di turunkan Allah untuk mu yaitu ayat: والذين لا يدعون مع الله الها اْْْْْْْخر ولا يقتلون النفس التي حرم الله الا بالحق ولا يزنون اؤلئك يلق اثاما Artinya”dan orang-orang yang tidak mendakwakan Allah degan adanya tuhan selain allah dan mereka tidak membunuh seseorang yang telah di haramka Allah kecuali danagan hak(kebenaran)dan meeka tidak berzina dan barang siapa jatuh pada itu semua(melakukan)maka mereka berada dalam ke dosaan”dan sesungguhya saya telah melakukan itu semua apakah ada taubat untuk saya? Lalu turunlah ayat alqur’an: الا من تاب و أمن وعمل صالحا فأ ولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات Artinya”kecuali orang-orang yang mau taubat daan beriman dan beramal sholeh maka orang-orang itu dig anti oleh Allah swt dengan kebaikan” lalu Nabi menyuruh sahabatnya untuk menulis lalu mengirimkan pada wakhsyi, lalu wakhsyi membalas lagi: “sesungguhnya dalam ayat ada persyaratan yaitu harus beramal baik,dan saya idak tau apakah saya bisa berbuat baik atau tidak”lalu turunlah ayat: ان الله لا يغفر ان يشرك به و يغفر ما دون ذالك لمن يشاء Artinya”sesungguhnya Allah swt itu tidak mengampuni dosa-dosa apabila Allah di sekutukan den yang lain,dan Allah akan mengampuni dosa-dosa yang selain itu bagi siapa saja yang di kehendaki" Kemudian Nabi menyuruh sahabatnya untuk menulis dan mengirimkan pada wakhsyi,wakhsyi pun balik mengirim surat lagi yang isinya: Dalam ayat yang di sampaikan pada saya juga ada syarat,dan saya tidak tau apakah Allah mau mengampuni dosa saya atau tidak?lalu turunlah ayat: قل ياعبادي الذين اسرفواعلى انفسهم لا تقنطوا من رحمة الله ان الله يغفر الذنوب جميعا امه هو الغفور الرحيم Artinya”wahai hamba-hambaKU yang telah melewati batas pada dirinya janganlah kalian semua berputus asa dari rahmat Allah Swt,sesungguhnya Allah Swt itu mengampuni dosa-dosa semua sesungguhnya Allah Swt itu adalah dzat yang banyak mengampuni dosa dan maha belas kasihan”lalu Nabi mengirim lagi surat pada wakhsyi dan wakhsyi tidak lagi membalas surat dari Rosulullah Saw,kemudian wakhsyi masuk islam. Taubat merupakan solusi terbaik bagi pelaku ma’siat karena manusia tak kan pernah lepas dari salah dan lupa, dan sebaik-baiknya orang yang salah atau lipa itu adalah orang-orang yang mau bertaubat yaitu mengembalikan seluruh jiwa dan raganya ke jalan Allah swt yaitu jalan yang di ridhoinya.dan Allah SWT sendiri menghendaki hal yang demikianitu dengan bukti firman- firman Allah yang telah disebut dalm Al Qur’an yaitu tentang anjuran-anjuran untuk kembeli kepada Allah dengan cara taubat yang nasuha.
READ MORE - Hikmah
READ MORE - Hikmah

Taubat

Taubat berarti kembali. Sebuah perasaan takut kepada Allah Subhaanahu wa taala yang mendorong perasaan hamba untuk kembali kepada-Nya. Orang yang bertaubat, dialah orang yang takut, menyesal, dan ingin kembali. Ia menyucikan diri dari segala dosa dan maksiat, lalu kembali pada Allah Subhaanahu Wa Taala dengan segala kesadaran. Ia akan berkata, “Ya Rabbku, dosa yang kulakukan selama bertahun-tahun ini akan kuhentikan, karena cinta dan taatku pada-Mu.” Itulah taubat. Kita tinggalkan maksiat, dan kembali ke jalan-Nya. Mengapa Bertaubat? Sejatinya, ketika jiwa kita merasakan urgensi taubat, maka kita harus mengerti garis start-nya. Untuk memulainya, kita harus memahami kedudukan kita di hadapan Allah I. Harus kita sadari berapa banyak kita melanggar hak Allah. Saat kita mulai menyadari, hati ini seakan terasa diperas. Ia seolah terbakar, hingga mulut kita pun bergumam, “Aku harus bertaubat!” Kita bertaubat dari dosa besar! Mungkin Anda akan mengatakan, “Aku melakukan dosa besar? Bagaimana mungkin? Seperti apa?” Saudaraku! Bukankah mengakhirkan shalat—tanpa udzur—itu dosa besar? Bukankah lalai dalam shalat itu dosa besar? Allah Subhaanahu Wa Taala berfirman, artinya: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya.” (QS. Al Mâ’ûn: 4-5). Celaka! Celaka bagi yang melalaikan shalatnya. Ibnu Abbâs Radhiyallahu Anhu berkata, “Mereka yang melalaikan shalat itu adalah orang yang mengakhirkan shalat dari waktunya.” Apakah kita tahu, betapa kita sangat membutuhkan taubat? Kita butuh bertaubat dari shalat yang diakhirkan, bertaubat dari kebiasaan melaksanakan shalat subuh setelah matahari terbit. Bertaubat dari kedurhakaan kepada kedua orang tua. Bukankah itu dosa besar? Selanjutnya, apa pendapat kita tentang pengantar zina? Itu dosa besar! Lalu apa yang mendahului zina itu? Zina mata. Menonton saluran parabola yang menyuguhkan film porno, atau menjelajahi situs-situs blue di internet. Bukankah semua itu pengantar zina? Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Dan zina mata adalah melihat.” (HR. Bukhârî dan Muslim). Untuk Muslimah yang belum menutup aurat, berapa helai rambutmu yang terlihat? Berapa bagian tubuhmu yang tersingkap? Apakah Anda tidak perduli dengan aurat yang terlihat itu? Padahal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda tentang wanita-wanita yang membuka auratnya, “Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya. Sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak perjalanan begini dan begini.” (HR. Muslim). Bukankah itu dosa? Setiap kali orang melihat aurat Anda, maka Anda akan mengambil bagian dosa. Berapakah orang yang melihat Anda? Berjuta dosa dilakukan setiap hari! Bagaimana kita akan menghadap Allah Subhaanahu Wa Taala ? Demi Allah, bila kita menghitung dosa selama sebulan, tentu akan sebesar gunung. Sufyân Ats-Tsaurî—rahimahullâh—berkata, “Suatu hari aku duduk-duduk menghitung dosa-dosaku. Lalu aku berkata pada diriku, “Kau akan bertemu Allah, wahai Sufyân, Dia akan menanyakan padamu dosa demi dosa.” Bayangkanlah, siapakah Sufyân? Ia seorang imam atba’ tâbi’în yang sholeh. Lalu berapa kali kita menghitung dosa yang kita lakukan? Ia berkata lagi pada dirinya, “Inikah yang kau ingat, wahai Sufyân? Bagaimanakah yang Allah ingat, dan kau melupakannya? Bertaubatlah sebelum engkau bertemu Allah Subhaanahu Wa Taala.” Taubat, Jalan Pintas Menebus Dosa Ketika saat berumur 15 tahun, kita durhaka kepada kedua orang tua. Lalu pada saat berumur 30 tahun, dosa itu kita tinggalkan. Apakah dosa kita telah diampuni, dihapus, atau dilenyapkan untuk selamanya? Benar, kita telah menghentikan dosa, tapi sudahkah kita bertaubat? Jika belum, berarti kita belum diampuni. Ini merupakan kaedah penting, tetapi manusia sering melupakan. Bayangkan, di hari kiamat kita menghadap Allah Subhaanahu Wa Taala dan ditanya dosa yang telah kita tinggalkan selama sepuluh tahun, dan kita pun telah melupakannya. Lalu kita menjawab, “Wahai Tuhanku, aku telah meninggalkan dosa itu, aku telah melupakannya. ” Tetapi sudahkah ia bertaubat? Belum! Maka firman Allah (artinya), “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan- Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Mahamenyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al Mujâdalah: 6). Allah Subhaanahu Wa Taala juga berfirman (artinya), “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun.” (QS. Al Kahfî: 49). Perhatikanlah pula firman Allah berikut ini, artinya: “Katakanlah, “Hai hamba-hamba- Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Mahapengampun lagi Mahapenyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az-Zumar: 53-55). Marilah kita bertaubat, “Supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, “Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang yang berbuat baik”. QS. Az-Zumar: 58). Perhatikanlah ayat berikut ini (artinya), “Dan pada hari kiamat, kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?” (QS. Az-Zumar: 60). Di hari kiamat, kita akan melihat wajah hitam orang yang enggan bertaubat dan tunduk pada Allah Subhaanahu Wa Taala. Perhatikanlah, mengapa mereka dikatakan orang sombong? Karena ia enggan bertaubat. Padahal Allah Subhaanahu Wa Taala berjanji akan mengampuni segala macam dosa. Betapa kesombongan telah menghancurkannya karena menolak taubat. Kemudian, resapilah keindahan susunan Al Qur’an ini: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al Baqarah: 222). Renungkanlah, Allah Subhaanahu Wa Taala akan mencintai kita, kalau kita mau bertaubat. Allah Subhaanahu Wa Taala berfirman (artinya), “Dan Allah hendak menerima taubatmu….” (QS. An-Nisâ: 72). Lihatlah! Apa yang Allah inginkan dari diri kita? “Dan Allah hendak menerima taubatmu….” Allah menghendaki manusia bertaubat, tetapi pengikut hawa nafsu enggan bertaubat. Jika kita enggan bertaubat, maka Allah Subhaanahu Wa Taala akan menegur, “Dan barangsiapa tidak mau bertaubat, maka ia termasuk orang yang berbuat zalim.” (QS. Al Hujurât: 11). Allah Subhaanahu Wa Taala juga telah berfirman (artinya), “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu.” (QS. Ali ‘Imrân: 133). Mayoritas dari penghuni neraka adalah orang-orang yang gemar menunda-nunda. Mereka mengatakan, “Insya Allah, aku akan mengenakan jilbab setelah kuliah.” Atau, “Insya Allah, setelah aku menikah nanti, aku akan tekun mengerjakan shalat dan meninggalkan minuman-minuman keras.” Ia katakan insya Allah, lalu berdusta. Ini adalah menunda-nunda. Menunda-nunda adalah tentara Iblis untuk menggelincirkan manusia. Maka, bersegeralah menuju rahmat Allah, bertaubat dan hidup dalam naungan-Nya. Bertaubatlah, karena jeritan penghuni neraka bukan hanya karena pedihnya siksa api neraka, tetapi juga karena keengganan manusia untuk bertaubat. Hadits-hadits Taubat Marilah kita renungkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, melihat-lihat keindahan dan kemudahan Islam, sehingga kita tidak akan lagi mendengar kekerasan, kegarangan, kesusahan, maupun kepelikan yang sering disematkan kepada ajaran Islam. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Wahai manusia, minta ampunlah pada Tuhan kalian, dan bertaubatlah. Maka aku meminta ampun dan bertaubat pada Allah seratus kali setiap hari.” (HR. Bukhârî dan Muslim). Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam meminta ampun dan bertaubat setiap hari seratus kali. Sedangkan kita, selama sepuluh tahun tidak pernah bertaubat sama sekali. Rasul yang ma’shûm, terjaga dari maksiat, bertaubat seratus kali setiap hari? Bertaubat dari apa? Derajat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam telah tinggi di sisi Allah, dan ia ingin mengangkat derajatnya dengan cinta dan ma’rifat Allah Subhaanahu Wa Taala. Apakah kita ingat, kapan terakhir kali kita bertaubat? Sudahkah kita mengulangi taubat itu lagi atau belum? Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Sungguh, Allah membentangkan tangan-Nya setiap malam, agar orang yang berbuat kejelekan di siang hari mau bertaubat. Dan Dia juga membentangkan tangan-Nya di siang hari, agar orang yang berbuat kejelekan di malam hari mau bertaubat.” (HR. Muslim dan Ahmad). Sebuah Kisah Di zaman Nabi Musa Alaihissalam, terjadi masa paceklik. Manusia dan hewan kehausan, dan hampir mati, karena sedikitnya persediaan air. Mereka lelah hingga berkata, “Wahai Musa, serulah Allah, dan mintalah agar hujan diturunkan!” Nabi Musa pun mengumpulkan mereka di satu tanah lapang, lalu ia berdoa kepada Allah. Mereka pun mengamini doa beliau, tetapi hujan tak kunjung turun. Akhirnya, ia pun berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak mau menurunkan hujan, padahal kami telah berdoa dan menghinakan diri pada-Mu?” Allah Subhaanahu Wa Taala menjawab, “Wahai Musa, di antara kalian ada seorang yang berbuat maksiat selama empat puluh tahun, ia belum bertaubat. Maka ia menghalangi terkabulnya doa kalian.” Lalu Musa bertanya, “Lalu apa yang harus kami lakukan?” Allah Subhaanahu Wa Taala menjawab, “Keluarkanlah orang yang berbuat maksiat itu! Jika orang itu keluar dari barisan kalian, hujan akan turun.” Nabi Musa Alaihisslam pun berkata, “Aku minta kalian bersumpah pada Allah. Aku bersumpah pada Allah, di antara kita ada yang bermaksiat selama empat puluh tahun, hingga hujan tidak turun-turun, maka hendaklah ia mau keluar dari barisan.” Orang yang berbuat maksiat itu menoleh ke kanan dan ke kiri, sekiranya ada yang keluar selain dia. Tetapi tidak ada seorang pun yang keluar. Tahulah ia kalau yang dimaksud adalah dirinya. Lalu ia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah berbuat maksiat selama empat puluh tahun, dan Engkau berkenan menutupinya. Ya Tuhanku, jika aku keluar, maka namaku akan tercemar. Dan jika aku tetap tinggal, maka hujan tidak akan turun. Ya Tuhanku, aku sekarang bertaubat pada-Mu, aku menyesal, aku kembali pada-Mu. Maka ampunilah aku dan tutupilah kejelekanku. “ Hujan pun turun, akan tetapi orang yang berbuat maksiat itu tidak keluar dari barisan. Akhirnya, Nabi Musa u bertanya, “Ya Tuhanku, hujan telah turun, dan orang itu belum keluar?” Allah Subhaanahu Wa Taala menjawab, “Ya Musa, hujan telah turun dengan taubat hamba-Ku yang telah bermaksiat selama empat puluh tahun.” Nabi Musa bertanya lagi, “Ya Tuhanku, tunjukkan orang itu padaku agar aku bergembira dengannya.” Allah menjawab, “Wahai Musa, ia telah bermaksiat kepada-Ku selama empat puluh tahun, dan aku telah menutupinya. Lalu apakah Aku akan membukanya padamu, mencemarkan namanya, padahal ia telah kembali pada-Ku?”
READ MORE - Taubat
READ MORE - Taubat

Monday, October 1, 2012

Macam Tasawul

Macam Tasawul
Menurut keterangan di Al Quran dan Hadis, terdapat beberapa perkara yang dapat dijadikan sebagai wasilah/perantara dalam tawasul, yaitu sebagai berikut:
  • Tawassul dengan Nama-Nama Allah yang Agung
  • Tawassul melalui Amal Soleh
  • Tawassul melalui Do'a Rasul
  • Tawassul melalui Do'a Saudara Mukmin
  • Tawassul melalui Diri Para Nabi dan Hamba Saleh
  • Tawassul melalui Kedudukan dan Keagungan Hamba Sholeh
  • Tawassul melalui orang yang sudah wafat
  • Tawassul melalui orang yang belum lahir
Tawasul dengan nama Allah
Allah swt. berfirman:
?Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.? (QS al-A'raf: 180)
Tawasul melalui amal soleh
Allah swt. dalam al-Qur'an berfirman:
?Dan (ingat- lah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdo'a): ?Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah Taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang' ? (QS al-Baqarah 127-128)
Ayat di atas menjelaskan bagaimana hubungan antara Amal Sholeh (pembangunan Ka'bah) dengan keinginan/permohonan Ibrahim al-Khalil agar Allah swt. menjadikan dirinya, anak-cucunya sebagai muslim sejati dan agar Allah menerima taubatnya.

Tawasul melalui do'a Rasul
Tentang keagungan nama Rasulullah, Allah swt. berfirman:
?Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah Telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih? (QS an-Nur: 63)
Hadirnya Rasulullah menghindarkan manusia dari azab/siksaan. Allah swt. berfirman:
?Dan Allah sekali-kali tidak akan menyiksa/mengadzab mereka, sedang kamu (Rasulullah )berada diantara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun? (QS al-Anfal: 33).
Allah swt. menyandingkan nama-Nya dengan nama Rasulullah saw.:
?Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan ?udzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: ?Janganlah kamu mengemukakan ?uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah Telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya dan Allah serta rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan' ? (QS at-Taubah: 94).
Allah menjadikan Rasulullah sebagai jalan untuk mendapatkan pengampunan. Allah swt... berfirman:
?Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang? (QS an-Nisa': 64).
Ayat ini dikuatkan dengan ayat lainnya, seperti firman Allah swt...:
?Dan apabila dikatakan kepada mereka: marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri? (QS al-Munafiqqun: 5).
Tawasul melalui doa orang Mukmin
Dalam al-Qur'an, Allah swt berfirman:
?Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdo'a: ?Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami , dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman'; ?Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.' ? (QS al-Hasyr: 10).
Dalam ayat ini ditunjukkan tentang berdoa minta ampun untuk diri dengan cara mendoakan orang-orang terdahulu. Artinya orang-orang terdahulu tersebut dijadikan sarana wasilah.

Tawasul melalui Nabi dan Hamba soleh
Ada hamba-hamba Allah yang namanya telah ditinggikan . Allah swt.. berfirman:
?Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu? (QS al-Insyirah: 4).
Orang-orang semacam itu (manusia Sholeh pengikut sejati Rasulullah), mereka adalah para pemiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, maka Allah swt.. memerintahkan kepada segenap kaum muslimin lainnya untuk memuliakan dan menghormati mereka.
Allah swt.. berfirman:
?(yaitu) Orang-orang yang mengikuti Rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung? (QS al-A'raf: 157).
Jika kunci terkabulnya do'a terdapat pada kepribadian dan kedudukan luhur di sisi Allah swt.. yang dimiliki oleh setiap manusia Sholeh tadi maka sudah menjadi hal yang utama jika mereka dijadikan sebagai sarana (wasilah) oleh segenap manusia muslim biasa untuk mendapat keridhoaan Allah. Sebagai- mana do'a mereka pun selalu didengar dan dikabulkan oleh Allah swt..
Jika ada kelompok muslim yang membolehkan menjadikan do'a manusia sholeh sebagai sarana (wasilah) menuju ridho Allah maka menjadikan sarana (wasilah) kepribadian ( dzat/syakhsyiyah ) dan kedudukan ( jah/ maqom / manzilah / karamah / fadhilah ) manusia sholeh tadi pun lebih utama untuk diperbolehkan. Karena antara sarana pengkabulan do'a' dan ?sarana kedudukan/kepribadian agung manusia sholeh' terdapat relasi/hubungan erat dan menjadi konsekuensi logis, nyata dan sah (syar'i). Memisahkan antara keduanya sama halnya memisahkan dua hal yang memiliki relasi erat, bahkan sampai pada derajat hubungan sebab-akibat. Karena, pengkabulan do'a manusia sholeh oleh Allah swt. disebabkan karena kepribadiannya yang luhur , dan kepribadian luhur itulah yang menyebabkan kedudukan mereka diangkat oleh Allah swt.. Tawassul jenis ini juga memiliki sandaran hadits yang diriwayatkan oleh para imam perawi hadits dari Ahlusunnah melalui jalur yang sohih yaitu riwayat tig orang yang tertutup didalam goa. Untuk menyingkat halaman, bagi yang ingin menelaah lebih lanjut hadits-hadits tersebut, silahkan merujuknya dalam kitab-kitab hadits seperti; Musnad Imam Ahmad bin Hanbal; jilid: 4 halaman: 138 hadits ke-16789; Sunan Ibnu Majah; jilid: 1 halaman: 441 hadits ke-1385; Sunan at-Turmudzi; jilid: 5 halaman: 531 dalam kitab ad-Da'awaat, bab 119 hadits ke-3578 dan kitab lainnya.

Tawassul melalui kedudukan dan keagungan hamba soleh
Disamping yang telah kita singgung pada bagian sebelumnya, jika kita telaah dari sejarah hidup para pendahulu dari kaum muslimin niscaya akan kita dapati bahwa mereka melegalkan tawassul dengan jalan ini, sesuai pemahaman mereka tentang syari'at yang dibawa oleh Rasulullah saw. Mereka bertawassul melalui kedudukan dan kehormatan para manusia Sholeh, dimana diyakini bahwa para manusia sholeh tadi pun memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah swt...
Manusia sholeh yang dimaksud disini adalah sebagaimana apa yang di kemukakan oleh Rasulallah saw. kepada Muadz bin Jabal ra ini, Rasulallah bersabda:
?Wahai Muadz, apakah engkau mengetahui apakah hak Allah kepada hamba-Nya??. Muadz menjawab: ?Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui'. Kemudian Rasulallah bersabda: ?Sesunguhnya hak Allah kepada Hamba-Nya adalah hendaknya hamba-hamba-Nya itu menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya terhadap apapun'. Agak beberapa lama, kembali Rasulallah bersabda: ?Wahai Muadz !' aku (Muadz) menjawab: ?Ya wahai Rasulallah !?'. Rasulallah bertanya: ?Adakah engkau tahu, apakah hak seorang hamba ketika telah melakukan hal tadi?'. aku (Muadz) menjawab: ?Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui'. Rasulallah bersabda: ??Ia tiada akan mengadzabnya' ?. ( Lihat: Sohih Muslim dengan syarh dari an-Nawawi jilid: 1 halaman: 230-232).
Hadits diatas jelas bahwa maksud dari Sholeh adalah setiap orang yang melakukan penghambaan penuh (ibadah) kepada Allah dan tidak melakukan penyekutuan terhadap Allah swt... Dan dikarenakan tawassul (mengambil wasilah) bukanlah tergolong penyekutuan Allah ?karena dilegalkan oleh Allah swt.? maka para pelaku tawassul pun bisa masuk kategori orang Sholeh pula, jika ia melakukan peribadatan yang tulus dan tidak melakukan kesyirikan (penyekutuan Allah). Orang-orang sholeh semacam itulah yang dinyatakan dalam al-Qur'an sebagai pemancar cahaya Ilahi yang dengannya mereka hidup di tengah-tengah manusia.
Allah swt.. berfirman:
?Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan? (QS al-An'am: 122).
Atau sebagaimana dalam firman Allah swt... lainya;
?Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan ber- imanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepada mu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan dia mengampuni kamu. dan Allah Maha Peng- ampun lagi Maha Penyayang.? (QS al-Hadid: 28).
Sebagaimana kita semua mengetahui bahwa, fungsi dan kekhususan cahaya adalah; ?ia sendiri terang dan mampu menerangi obyek lain?. Begitu juga dengan manusia sholeh yang mendapat otoritas pembawa pancaran Ilahi.
Dari sini jelas sekali bahwa al-Qur'an telah menunjukkan kepada kita bahwa, para nabi dan manusia sholeh dari hamba-hamba Allah ?seperti peristiwa umat Isa al-Masih atau saudara-saudara Yusuf (anak-anak Ya'qub)? telah melakukan tawassul. Dan al-Qur'an pun telah dengan jelas memberikan penjelasan tentang beberapa obyek tawassul. Tawassul tersebut bukan hanya sebatas berkaitan dengan do'a para manusia kekasih Ilahi itu saja, bahkan pada pribadi para manusia kekasih Ilahi itu juga. Hal itu karena antara pribadi para kekasih Ilahi dengan bacaan do'a mereka tidak dapat di pisahkan dan terjadi relasi (konsekuensi) yang sangat erat.

Tawassul melalui orang yang sudah wafat
Rasulullah bertawasul kepada nabi-nabi yang sudah wafat sebelum beliau:
"Dan sahabat Nabi Anas bin Malik, bahwasanya Nabi Muhammad Saw. berkata dalam do'a beliau begini : Ya Allah, ampunilah Fatimah binti Asad dan lempangkanlah tempat masuknya (ke kubur) dengan hak Nabi Engkau dan Nabi-nabi sebelum saya. Engkau yang paling panjang dari sekalian yang panjang". (Had its riwayat Imam Thabrani - lihat kitab Syawahidul haq hal. 154).
Tawassul melalui orang yang belum lahir
Ada beberapa ayat Al Quran dan hadis yang menyebutkan adanya tawasul kepada orang yang belum lahir.

Tawasul Nabi Adam a.s kepada Rasulullah
Tawasul ini disebut di dalam Al Quran
Penjelasan hadis juga ada. Potongan hadis (lengkapnya silakan lihat di dalil-berdoa-tawasul, dalil ke sebelas):
"Berkata Rasulullah Saw. : Pada ketika telah membuat kesalahan Nabi Adam, ia bertaubat dan berkata : Hai Tuhan, saya mohon kepada-Mu dengan hak Muhammad supaya Kamu ampuni saya.
Nabi Adam a.s sudah bertaubat dengan bertawasul dengan nabi Muhammad s.a.w, padahal nabi Muhammad s.a.w belum lahir ke dunia.

Tawasul orang Yahudi kepada Rasulullah
Disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 89 :
Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka [70] , padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.
Dalam ayat tersebut dikemukakan bahwa orang Yahudi sudah bertawasul dengan seorang nabi yang akan muncul, yang kemudian ternyata nabi itu adalah nabi Muhammad s.a.w. Dalam ayat tersebut terdapat kritikan bahwa setelah nabi tersebut datang, orang Yahudi malah ingkar dengan nabi tersebut (Muhammad s.a.w). Amalan tawasul orang Yahudi itu sendiri tidak dianggap perbuatan keliru.  
READ MORE - Macam Tasawul
READ MORE - Macam Tasawul

amal soleh


Agar amal soleh benar-benar diterima oleh Allah SWT, Rasulullah SAW berikan 9 langkah :
  1. Berterusan mengamalkan amal sunnah atau sunat walaupun sedikit.
  2. Pertanggungkan dosamu ke atas dirimu, jangan menyalahkan orang lain.
  3. Jagalah lidahmu, jangan mengutuk saudaramu, lebih-lebih lagi jika seorang Ulamak.
  4. Jangan menganggap dirimu suci daripada dosa.
  5. Jangan mencela orang lain dan jangan memuji dirimu.
  6. Jangan campur adukkan urusan dunia dengan urusan Akhirat.
  7. Jangan menyombong diri terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW serta mereka yang menyambung perjuangan Rasulullah SAW.
  8. Jangan berbisik dengan orang lain ketika dalam satu majlis yang ramai.
  9. Jangan membesarkan diri kerana orang yang membesarkan diri akan terputus daripada kebaikkan di dunia dan Akhirat. 
READ MORE - amal soleh
READ MORE - amal soleh

khusyuk dalam solat

Cara yang sebaik-baiknya untuk khusyuk dalam solat ialah dengan melakukan beberapa perkara :

 1. Hendaklah orang yang bersembahyang itu mengambil tahu dan mempelajari makna-makna bacaan dalam sembahyang. Seperti bacaan Al-Fatihah, tahiyyat, tasbih dalam rukuk dan sujud, dan bacaan-bacaan yang lain supaya dia tidak teringatkan perkara-perkara yang lain, selain daripada hatinya menumpukan kepada pengertian bacaan-bacaan itu.
 2. Orang yang sembahyang itu, hendaklah dia ingat bahawa dia sentiasa dalam perhatian Allah. Allah sentiasa memerhatikan gerak-gerinya, bacaannya dan hatinya. Dari itu, tidaklah seharusnya seseorang yang sembahyang itu berangan-angan dan berkhayal dalam sembahyang. Untuk membantu supaya dapat khusyuk dalam sembahyang, eloklah seseorang itu memohon pertolongan Allah untuk mengkhusyukkan sembahyangnya dengan membaca Surah An-Nas sebelum dia mengangkat Takbirratul-Ihram. Meskipun faedah-faedah yang boleh didapati daripada kekhusyukan sembahyang itu, setengah daripadanya ialah dia akan mendapat ganjaran atau pahala yang banyak daripada Allah. Ini kerana sedikit atau banyaknya pahala yang didapati oleh seseorang itu, terhenti pada nilai khusyuk sembahyangnya. Selain daripada itu, sembahyang yang benar-benar berfungsi untuk mencegah perkara maksiat dan mungkar ialah sembahyang yang khusyuk, didirikan semata-mata kerana Allah.
READ MORE - khusyuk dalam solat
READ MORE - khusyuk dalam solat
.::BY JUMBHO-MY AT HOME IN THE JEPARA CITY OF BEAUTIFUL::.